Jumat, 05 Juli 2013

Istana Bogor

Istana Bogor yang didirikan pada tahun 1745 oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda yang bernama Gustaf Willem Baron van Imhof merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan faunanya. Salah satunya adalah keberadaan rusa-rusa yang didatangkan langsung dari Nepal yang hidup bebas menambah keasrian suasana Istana Bogor dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang. Berlokasi di Jalan Ir. H. Djuanda No.1 Kota Bogor. Luas Istana Bogor adalah 28.8 ha dengan luas bangunan 15 ha. Pada awalnya Istana Bogor dibangun sebagai tempat peristirahatan tentara Belanda, namun pada masa penjajahan Jepang digunakan sebagai tempat pelatihan tentara dengan kondisi cat berwarna hitam dan rumput disekelilingnya tumbuh setinggi orang dewasa untuk menghindari serangan udara. Istana Bogor yang sekarang adalah bangunan kedua, karena pada tanggal 10 Oktober 1834 gempa bumi mengguncang akibat meletusnya Gunung Salak sehingga istana tersebut rusak berat. Pada tahun 1850 Istana Bogor dibangun kembali dengan gaya arsitektur Eropa oleh Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist. Pada tahun 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia. Di Istana Bogor terdapat beberapa bagian bangunan utama, yaitu Bangunan induk istana berfungsi untuk menyelenggarakan acara kenegaraan resmi, pertemuan, dan upacara. Sayap kiri bangunan yang memiliki enam kamar tidur digunakan untuk menjamu tamu negara asing. Sayap kanan bangunan dengan empat kamar tidur hanya diperuntukan bagi kepala negara yang datang berkunjung. Pada tahun 1964 dibangun khusus bangunan yang dikenal dengan nama Dyah Bayurini sebagai ruang peristirahatan presiden dan keluarganya, bangunan ini termasuk lima paviliun terpisah. Dan berikut juga tempat-tempat yang ada di dalam Istana Bogor: kantor pribadi Kepala Negara, perpustakaan, ruang makan, ruang sidang menteri-menteri dan ruang pemutaran film, ruang Garuda sebagai tempat upacara resmi, ruang teratai sebagai sayap tempat penerimaan tamu-tamu negara. Di Istana Bogor pun terdapat beberapa karya seni, diantaranya patung “Tangan Tuhan” dari Swedia, Patung perunggu "Hercules" oleh pemahat asal Polandia, Patung Pegassus dari Swedia, patung “Si Denok” karya Trubus, lukisan-lukisan yang sebagian besar dibuat oleh Basuki Abdullah, dan lain-lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar